Pada hari Sabtu, 23 Juli 2022 SMKN 2 Rangkasbitung mengadakan acara pertemuan, yakni pertemuan wali murid kelas X. Pertemuan Wali Murid tersebut dilaksanakan di Aula SMKN 2 Rangkasbitung. Pertemuan orang tua siswa di awal tahun pelajaran penting dilaksanakan karena merupakan pembuka jalur komunikasi antara pihak sekolah dan pihak orang tua. Peranan orang tua siswa sebagai rekan guru dalam mendidik anak-anak tidak bisa dipisahkan. Tujuan pertemuan adalah untuk mensosialisasikan program Sekolah, tata tertib siswa, perkenalan program jurusan. Acara pertemuan ini dilaksanakan oleh Sekolah bertujuan untuk menjembatani antara pihak sekolah dengan orang tua siswa yang berhubungan dengan kebutuhan peserta didik baik itu mengenai kebutuhan pokok proses belajar mengajar maupun kebutuhan pendukung lain demi kelancaran proses belajar mengajar.
Antusiasme para Wali Murid SMKN 2 Rangkasbitung nampak dari jumlah yang datang. Hal ini menunjukkan kepedulian para orang tua/wali murid kepada SMKN 2 Rangkasbitung. Dalam pertemuan ini disampaikan beberapa materi yang menyangkut kemajuan dan perkembangan para siswa.
Edi Ruslani, S.E., M.M. selaku Kepala Sekolah mengisi kegiatan pertemuan wali siswa dengan menjelaskan beberapa hal seperti :
- profil SMKN 2 Rangkasbitung
- ulasan sekilas Progres program yang sedang dan akan dilaksanakan
- beberapa capaian prestasi kinerja yang telah dilaksanakan
Dengan memaparkan profil ini diharapkan orang tua/wali dapat terbuka wawasan tentang SMKN 2 Rangkasbitung. Sehingga akan terjalin kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua/ wali. disambung tentang :
- Tata tertib sekolah
- Perilaku disiplin
- Tata tertib jam masuk sekolah
- Tata tertib pemakaian seragam sekolah
- Tata tertib rambut
- Konsekuensi untuk siswa yang melanggar peraturan
Tidak hanya itu, Kepala Sekolah juga menegaskan tentang tata tertib di sekolah maka diharapkan orang tua/wali juga ikut bekerjasama untuk menanamkan kedisiplinan pada diri siswa.
BILA berbicara tentang pendidikan, berarti pula menjelaskan hubungan dan peran penting antara guru, murid, dan orang tua. Proses belajar di sekolah akan berjalan lancar seperti yang diharapkan, jika terjalin relasi yang baik dan peran yang optimal di antara ketiganya. Murid merupakan amanah yang dititipkan orangtua kepada guru/sekolah. Sementara itu, guru wajib menjalankan amanah dengan cara memberikan pelayanan, rasa dicintai, dan rasa aman terhadap para muridnya, baik saat berada di dalam maupun di luar kelas. Termasuk membangun kesadaran siswa bahwa sekolah adalah milik mereka. Penting untuk menumbuhkan kesadaran bahwa sekolah adalah milik bersama. Seperti dinyatakan Elaine B Griffin, guru terbaik Amerika pada 1995, "Jika kita dapat membuat para murid menganggap bahwa sekolah adalah milik mereka, mereka akan melindunginya. Buatlah mereka merasakan bahwa sekolah adalah juga komunitas mereka, maka mereka akan memedulikannya." Milik bersama yang di dalamnya terdapat guru, teman sejawat, kelas, meja, kursi, dan semua benda-benda lainnya yang harus dilindungi bersama. Murid yang merasa memiliki sekolah akan merasa nyaman dengan teman, guru, dan kelas yang menjadi tempat belajar mengajar. Tempat proses saling berbagi, memberikan dan menerima ilmu sekaligus media ketika guru dan murid bisa saling bekerja sama. Jika guru dan murid mampu berperan dalam proses belajar dengan menumbuhkan rasa memiliki sekolah, lalu bagaimana dengan peran orangtua? Kepercayaan dan peran Peran orangtua juga tak kalah pentingnya dalam proses pendidikan anak. Keberhasilan proses belajar mengajar tidak bisa hanya dibebankan pada guru semata. Orangtua harus berperan aktif dalam proses belajar anak. Pada hakikatnya, orangtua merupakan madrasah utama bagi seorang anak dalam mendapatkan pendidikan. Sementara itu, guru dan sekolah merupakan madrasah lanjutan bagi para murid. Memberikan dukungan kepada anak dalam proses belajar merupakan salah satu contoh motivasi yang dapat dilakukan orangtua bagi anaknya. Akan tetapi, dalam kenyataannya, masih banyak orangtua yang tidak mengetahui bagaimana cara mendukung anak-anak dalam meraih mimpi-mimpi mereka. Mengapa banyak orangtua justru tidak menunjukkan dukungan kepada anak-anak mereka? Apa yang dapat dilakukan guru dalam situasi seperti ini? Dalam hal menumbuhkan kesadaran orangtua atas pentingnya peran mereka dalam menentukan keberhasilan anak/murid, guru dapat membantu dengan cara memberikan saran atau masukkan yang bersifat positif dan informatif kepada orangtua. Tidak ada orangtua yang ingin melihat kegagalan anak-anaknya di masa sekarang atau mendatang. Namun, tidak semua orangtua sadar bahwa mereka memiliki peran signifikan dalam menentukan keberhasilan anak-anak mereka. Seperti dinyatakan Mari Moreland, "Terdapat begitu banyak hal yang dapat dilakukan oleh orangtua agar anak-anaknya datang ke sekolah dengan kesiapan untuk belajar. Jika orangtua tidak mendukung anak-anaknya, pastilah karena satu dari dua alasan berikut. Pertama, para orangtua tidak tahu bagaimana cara mendukung anak-anak mereka. Atau kedua, mereka tidak mengerti bahwa dukungan mereka sangatlah penting."
Sumber: https://mediaindonesia.com/opini/186172/peran-orangtua-dalam-proses-belajar
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengantarkan para guru, orang tua dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Mengingat saat ini perkembangan zaman sudah makin memprihatinkan. Permasalah bisa terjadi dimanapun, kapanpun baik terjadi di rumah, sekolah maupun lingkungan kemasyarakatan. Guru, orang tua dan masyarakat, ketiga unsur secara bersama-sama memaksimalkan kegiatan pendidikan dalam ranah masing-masing.
Di sinilah pentingnya komunikasi efektif antara guru dan orang tua. Anak membutuhkan contoh dan bukan teori. Mereka lebih dekat dengan segala sesuatu yang bersifat konkrit dan bukan abstrak. Contoh berperilaku baik bukan hanya ranah guru. Orang tua dan masyarakat juga harus peduli, memberikan contoh baik dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat harus peduli terhadap pendidikan anak.